Shalat fardhu memiliki banyak hikmah yang luar biasa. Berikut ini merupakan hikmah melaksanakan shalat fardhu.
a. Takbirotul Ihram; memulai ibadah sholat dengan mensucikan dan mengagungkan Allah SWT serta mensikapinya dengan sifat-sifat kesempurnaan.
b. Mengangkat kedua Tangan; mengagungkan Allah dan mengikuti langkah Rosulullah SAW (Menurut Imam Syafi’i)
c. Meletakkan Dua Tangan di bawah Dada dan di atas pusar ; agar kedua tangan
itu berada di atas anggota badan yang paling mulia, yaitu hati. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga iman di dalamnya, karena orang yang ingin memelihara sesuatu, maka kedua tangannya harus diletakkan di atas sesuatu tersebut.
d. Meletakkan salah satu tangan di atas yang lain; untuk mendorong pada kekhusyukan dan mencegah dua tangan dari main-main atau sendau gurau.
e. Berpegangan dengan kedua tangan ketika berdiri; mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Al- Bukhori. Selain itu agar orang yang sholat lebih terdorong untuk khusyuk dan rendah hati serta lebih memudahkan untuk bergerak.
f. Do’a iftitah; permohonan ampun kepada Allah SWT dan permintaan memiliki akhlak yang terbaik serta permohonan kepada Allah agar dijauhkan dari Akhlak buruk.
g. Membaca Ta’awuz ; sebagai simbol meminta ijin dan mengetuk pintu,karena orang yang mendatangi pintu seorang raja dimanapun berada tidaklah boleh masuk, kecuali seijin raja tersebut.
h. Membaca surat Al-Fatihah ; memohon kepada Allah, agar diberi jalan yang lurus.
i. Membaca surat setelah membaca surat Al-Fatihah ; untuk mengikuti jejak nabi Muhammad SAW
j. Ruku’ ; agar orang yang sholat termasuk dalam kelompok orang yang diseru. Dalam firmanNya ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’(Al-Hajj :77)
k. Bertasbih ketika ruku’ dan sujud ; bahwasanya kata Al-A’la merupakan bentuk superlatif dalam bahasa arab yang bermakna lebih atau paling, sedangkan sujud adalah aktivitas yang berada pada puncak sikap rendah diri.
l. Meletakkan dua tangan pada lutut ketika rukuk ; untuk meluruskan punggung dan leher. Ketika meletakkan dua telapak tangan itu, jari-jarinya juga dianjurkan dihadapkan ke kiblat.
m. Bacaan i’tidal ; i’tidal adalah bahwa sahabat Abu bakar as-sidiq R.A sama sekali tidak pernah ketinggalan sholat berjama ‘ah bersama Rasulullah SAW.
n. I’tidal berdiri ; sebagai suatu penggambaran diri seseorang di sisi Allah untuk memperingatkan hati agar tetap bersikap rendah diri, apalagi saat beri’tidal itu kita sebetulnya sedang berdiri di hadapan raja
o. Takbir intiqol ; untuk menjamin keterjagaan niat sholatnya, karena takbir itu tanda niat. Memanjangkan takbir hingga akhir rukuk terkandung hikmah agar aktivitas sholat tidak sepi dari dzikir.
p. Sujud ; apabila seseorang selalu bersujud dalam sholat lima waktu berarti ia selalu dekat kepada Allah SWT.
q. Memandang tempat sujud ; untuk memusatkan pandangan pada tempat sujud, ini akan lebih mendekatkan pada kekhusyukan.
r. Duduk tawaruk pada waktu duduk akhir ; membedakan antara duduk dalam dua tasyahud agar makmum masbuq mengetahi keadaan imam.
s. Mengangkat jari telunjuk ketika membaca syahadat ; menunjukkan bahwa tuhan yang berhak disembah hanyalah tuhan YME, jadi ketika mengangkat jari telunnuk tersebut orang yang sholat menyelaraskan antara ucapan, pekerjaan, dan keyakinan.
t. Bacaan pada waktu tasyahud ; memuji Allah SWT yang memiliki seluruh penghormatan yang datang dari mahkluk.
u. Mengucapkan salam ; menurut al- Qoffal, saat takbirotul ikhrom orang yang sholat berpaling dari manusia dan hanya menghadap allah SWT, sedangkan pada waktu salami a menghadap manusia kembali
v. Bilangan sholat lima waktu ; mensyukuri nikmat-nikmat yang ada pada panca indera dan menutupi kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukannya.
Diambil dari Sebuah Buku yang Berjudul : Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China, Pengarang : Lukman Hakim Saktiawan (Guru Kungfu dan Praktisi Terapi Pengobatan Tradisional China)
a. Takbirotul Ihram; memulai ibadah sholat dengan mensucikan dan mengagungkan Allah SWT serta mensikapinya dengan sifat-sifat kesempurnaan.
b. Mengangkat kedua Tangan; mengagungkan Allah dan mengikuti langkah Rosulullah SAW (Menurut Imam Syafi’i)
c. Meletakkan Dua Tangan di bawah Dada dan di atas pusar ; agar kedua tangan
itu berada di atas anggota badan yang paling mulia, yaitu hati. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga iman di dalamnya, karena orang yang ingin memelihara sesuatu, maka kedua tangannya harus diletakkan di atas sesuatu tersebut.
d. Meletakkan salah satu tangan di atas yang lain; untuk mendorong pada kekhusyukan dan mencegah dua tangan dari main-main atau sendau gurau.
e. Berpegangan dengan kedua tangan ketika berdiri; mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Al- Bukhori. Selain itu agar orang yang sholat lebih terdorong untuk khusyuk dan rendah hati serta lebih memudahkan untuk bergerak.
f. Do’a iftitah; permohonan ampun kepada Allah SWT dan permintaan memiliki akhlak yang terbaik serta permohonan kepada Allah agar dijauhkan dari Akhlak buruk.
g. Membaca Ta’awuz ; sebagai simbol meminta ijin dan mengetuk pintu,karena orang yang mendatangi pintu seorang raja dimanapun berada tidaklah boleh masuk, kecuali seijin raja tersebut.
h. Membaca surat Al-Fatihah ; memohon kepada Allah, agar diberi jalan yang lurus.
i. Membaca surat setelah membaca surat Al-Fatihah ; untuk mengikuti jejak nabi Muhammad SAW
j. Ruku’ ; agar orang yang sholat termasuk dalam kelompok orang yang diseru. Dalam firmanNya ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’(Al-Hajj :77)
k. Bertasbih ketika ruku’ dan sujud ; bahwasanya kata Al-A’la merupakan bentuk superlatif dalam bahasa arab yang bermakna lebih atau paling, sedangkan sujud adalah aktivitas yang berada pada puncak sikap rendah diri.
l. Meletakkan dua tangan pada lutut ketika rukuk ; untuk meluruskan punggung dan leher. Ketika meletakkan dua telapak tangan itu, jari-jarinya juga dianjurkan dihadapkan ke kiblat.
m. Bacaan i’tidal ; i’tidal adalah bahwa sahabat Abu bakar as-sidiq R.A sama sekali tidak pernah ketinggalan sholat berjama ‘ah bersama Rasulullah SAW.
n. I’tidal berdiri ; sebagai suatu penggambaran diri seseorang di sisi Allah untuk memperingatkan hati agar tetap bersikap rendah diri, apalagi saat beri’tidal itu kita sebetulnya sedang berdiri di hadapan raja
o. Takbir intiqol ; untuk menjamin keterjagaan niat sholatnya, karena takbir itu tanda niat. Memanjangkan takbir hingga akhir rukuk terkandung hikmah agar aktivitas sholat tidak sepi dari dzikir.
p. Sujud ; apabila seseorang selalu bersujud dalam sholat lima waktu berarti ia selalu dekat kepada Allah SWT.
q. Memandang tempat sujud ; untuk memusatkan pandangan pada tempat sujud, ini akan lebih mendekatkan pada kekhusyukan.
r. Duduk tawaruk pada waktu duduk akhir ; membedakan antara duduk dalam dua tasyahud agar makmum masbuq mengetahi keadaan imam.
s. Mengangkat jari telunjuk ketika membaca syahadat ; menunjukkan bahwa tuhan yang berhak disembah hanyalah tuhan YME, jadi ketika mengangkat jari telunnuk tersebut orang yang sholat menyelaraskan antara ucapan, pekerjaan, dan keyakinan.
t. Bacaan pada waktu tasyahud ; memuji Allah SWT yang memiliki seluruh penghormatan yang datang dari mahkluk.
u. Mengucapkan salam ; menurut al- Qoffal, saat takbirotul ikhrom orang yang sholat berpaling dari manusia dan hanya menghadap allah SWT, sedangkan pada waktu salami a menghadap manusia kembali
v. Bilangan sholat lima waktu ; mensyukuri nikmat-nikmat yang ada pada panca indera dan menutupi kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukannya.
Diambil dari Sebuah Buku yang Berjudul : Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China, Pengarang : Lukman Hakim Saktiawan (Guru Kungfu dan Praktisi Terapi Pengobatan Tradisional China)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar